Hari ini Jakarta kembali dilanda kepanikan dan histeria disebabkan oleh ledakan bom yang meluluh-lantakkan ruangan dalam hotel Ritz Carlton dan J.W Marriot. Pengeboman ini terjadi sekitar jam 7.45 pagi ini dimana para tamu yang tinggal sedang melakukan makan pagi. Kontan korban berjatuhan termasuk Presiden Direktur dari PT Holcim Indonesia , Timothy Mc Cay yang meninggal setelah di evakuasi ke RS. Medistra , Tebet. Sekitar 9 orang tewas di J.W Marriot dan di Ritz Carlton serta 50 orang luka-luka telah menjadi korban.
Hotel J.W Marriot adalah hotel yang dipilih sebagai tempat tinggal sementara bagi pemain Manchester United yang rencananya akan melakukan pertandingan melawan Indonesian All Star hari Senin depan ( 20/07/09). Tentunya implikasi dari kejadian ini berdampak kemungkinan ditundanya rencana pertandingan MU - Indonesian All Star ini.
Keadaan yang kondusif pasca PEMILU 2009 ini telah tercabik oleh tindakan terorisme yang brutal dan tak bertanggung jawab dan ditenggarai kemungkinan keterlibatan Jamaah Islamiyah serta Nordin M Top berada dibalik pengeboman kedua hotel ini. Saat ini Densus 88 serta Gegana sedang berusaha keras menemukan adanya bom lainnya yang mungkin masih ada di sekitar kedua hotel tersebut.
Kejadian ini memicu kepanikan di beberapa hotel Marriott lainnya baik di Jakarta maupun di daerah sehingga mereka meningkatkan pengamanan. Bali pun menyatakan siaga 1 untuk keamanan diwilayah tersebut serta pihak-pihak keamanan meminta kepada para tamu manca negara untuk tidak panik dan tetap waspada.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah : mengapa kejadian pengeboman ini tidak bisa di antisipasi oleh dinas intelejen Indonesia serta Densus 88 ? Sudah seharusnya kedua badan ini lebih teliti melihat kemungkinan-kemungkinan potensi terorisme dengan tujuan menghindari jatuhnya korban-korban tidak berdosa lagi. Mohon diingat , J.W Marriot pernah menjadi korban pengeboman yang menewaskan puluhan orang di tahun sebelumnya.
Adakah kemungkinan politis yang diakibatkan oleh hasil PEMILU 2009 dibalik pengeboman ini ? Belum cukup bukti untuk dapat menjawab pertanyaan ini tapi sesuatu yang pasti adalah Jakarta kembali dihantui oleh rasa takut oleh karena tindakan para teroris yang tak memiliki rasa keprikemanusiaan.
0 Comments